Medan Perlunya Keakuratan Tingkat Tinggi Dalam Konstruksi Baja

No Comments
Saat ini sudah banyak struktur bangunan yang menggunakan konstruki baja. Selain prosesnya sanggup dilakukan dengan cepat (cocok untuk metode fast  track), dan dalam skala besar harganya juga lebih murah (karena waktu pengerjaannya relatif singkat). Namun pelaksanaannya membutuhkan tingkat keakuratan yang tinggi, alasannya ialah relasi antar sambungan yang lebih banyak didominasi mengggunakan baut, dimana jikalau lubangnya hingga meleset beberapa mili saja, maka bautnya tidak akan pas masuk ke lubang.

Walaupun dalam perencanaannya sudah matang, namun apa yang terjadi di lapangan kadang jauh dari harapan.

  
Gambar 1. Perencanaan Bangunan dengan Struktur Baja (ETABS)

Di lapangan selalu saja ada masalah dimana bautnya tidak pas dengan lubang, ada banyak faktor penyebabnya, contohnya :
  1. Pengukuran dan pemetaan titik- titik pondasi yang meleset
  2. Penurunan tanah yang tidak serempak antar pondasi satu dengan pondasi yang lain
  3. Profil baja yang cacat (bisa alasannya ialah kesalahan pabrikasi atau profil baja yang melengkung)
  4. Kurangnya ketelitian dan keahlian dalam pelaksanaannya  
Berikut ini kami tunjukkan kasus- masalah dimana baut yang tidak pas dengan lubangnya dan profil- profil yang ukurannya tidak sesuai serta solusi pemecahannya di lapangan:


Gambar 2. Penarikan paksa kuda- kuda rafter bentang 23 m dengan tambang yang kurang pas dengan lubang bautnya.


Gambar 4. Lubang baut yang di bross (diperbesar) semoga bautnya sanggup masuk (kasus sambungan antara poer pondasi dengan kolom baja)


Gambar 5. Kolom baja yang dilubangi hanya alasannya ialah pipa drainase yang meleset. Kasus ini lebih alasannya ialah kurangnya koordinasi antara pekerja dengan penggalan plumbing, padahal pipa drainase tersebut sanggup dibentuk gres lagi di luar tembok dan tanpa harus merusak struktur kolom.

 Gambar 6. Profil yang tidak sesuai ukuran (bisa alasannya ialah kesalahan pabrikasi atau kesalahan gambar).


 Gambar 8. Penghalusan permukaan ujung profil balok dengan gerinda

Gambar 9. Profil yang telah dimodifikasi ukurannya


Gambar 10. Profil yang telah pas dan terpasang ke struktur.

Gambar 11. Sambungan kolom dengan kuda- kuda rafter yang renggang dan menimbukan celah, alasannya ialah profilnya kurang panjang beberapa cm saja. Solusinya, dengan menambahkan tulangan sebagai pengganjal. Kemudian di las, semoga menjadi satu kesatuan.

Gambar 12. Profil yang telah diselipkan tulangan dan di las semoga menjadi satu kesatuan.

Itulah kejadian- kejadian di lapangan yang sering terjadi. Di teorinya sih emang sudah pas, tapi pas diaplikasikan di lapangan belum tentu, alasannya ialah banyak faktor yang tak terduga. Pada ketika inilah sikap, ketegasan dan solusi dari seorang Engineer, khususnya konsultan dan managemen konstruksi sangat diperlukan.

----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Muhammad Miftakhur Riza
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar

Posting Komentar