Konsep Perencanaan Desain Kolom Kuat Balok Lemah atau yang kebih dikenal dengan istilah strong column weak beam concept ialah salah satu cara penemuan desain struktur dengan cara menciptakan sistem struktur yang fleksible yang bisa berdeformasi ketika terjadi gempa (memiliki daktilitas yang tinggi) pada jenis perencanaan SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus). Persyaratan yang ketat pun harus dipenuhi, untuk menghasilkan struktur yang sanggup berperilaku daktail secara SRPMK sesuai dalam SNI 03-2847-2002 kepingan 23.3.
Faktor reduksi gaya gempa (R) diambil sebesar 8. Hal ini disebabkan lantaran struktur SPRMK mempunyai sifat yang fleksibel dengan daktilitas yang tinggi, sehingga bisa direncanakan dengan gaya gempa planning yang minimum. Namun kekuatan dan kekakuan dari struktur juga harus diperhatikan untuk bisa menahan beban rencana, baik beban gravitasi maupun gempa, dan struktur harus menghasilan story drift yang sesuai dengan batasan peraturan. Drift dari struktur dihitung dengan beban terfaktor yang diamplifikasi dengan faktor Cd (SNI 1726-2012 Tabel 9).
Respon yang bersifat daktail dibutuhkan terjadi pada balok, dan pada ketika yang sama dihentikan terjadi keruntuhan geser. Keruntuhan geser pada kolom, sangat fatal bagi struktur lantaran kolom pada satu lantai menumpu semua lantai di atasnya. Dalam ketentuan SRPMK, keruntuhan geser dihindari dengan pendekatan desain kapasitas. Gaya geser yang diperhitungkan bukan hanya berasal dari gaya geser akhir beban gravitasi (beban hidup, beban mati) tapi juga mempertimbangkan beban geser yang berasal dari kapasitas momen maksimum balok pada ketika balok mengalami yielding.
Kapasitas disain dalam SRPMK “kolom besar lengan berkuasa balok lemah” dipakai untuk memastikan tidak terjadinya sendi plastis pada kolom selama gempa terjadi. Konsep mekanis keruntuhan ini disebut prosedur pergoyangan balok (beam side sway mechanisme) ibarat ditunjukkan pada Gambar berikut.
Gambar 1. Beam Side Sway Mechanisme
Mekanisme Kerja Strong Column Weak Beam
Pada ketika struktur menerima gaya lateral gempa, distribusi kerusakan sepanjang ketinggian bangunan bergantung pada distribusi lateral story drift (simpangan antar lantai). Jika struktur mempunyai kolom yang lemah, simpangan antar lantai akan cenderung terpusat pada satu lantai (soft story effect) ibarat ditunjukkan pada Gambar A. Sebaliknya jikalau kolom lebih besar lengan berkuasa daripada balok (strong column weak beam), maka drift akan tersebar merata dan keruntuhan lokal di satu lantai sanggup diminimalkan (Gambar B dan C).
Gambar 2. Perilaku Struktur ketika Mendapat Gaya Lateral Gempa
Kinerja struktur terhadap gempa mempunyai beberapa duduk perkara yang harus ditanggapi biar nilai keamanan lebih terjamin. Hubungan balok – kolom merupakan kawasan rawan terhadap gaya lateral terutama gempa. Karena tempat tersebut merupakan kawasan yang mempunyai momen dan gaya geser yang besar yang sanggup melelehkan struktur dan terjadi kegagalan.
Prinsip kolom besar lengan berkuasa balok lemah bisa dicapai dengan menawarkan batasan 6/5 dari Mc/Mb untuk memenuhi syarat minimum tidak terjadinya sendi plastis pada kolom lantai. Dimana :
- Mc ialah jumlah momen kapasitas 2 kolom yang bertemu di joint,
- Mb ialah jumlah momen kapasitas 2 balok yang menumpu di kolom.
0 komentar
Posting Komentar