Medan Pentingnya Managemen Konstruksi

No Comments
Ketika dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kerja yang tidak terlalu besar menangani suatu pekerjaan secara bersama-sama, mereka sanggup saja melakukan pekerjaan mereka sesuai hasil \ yang direncanakan.

Namun, jikalau keterlibatan orang- orang yang bekerja semakin banyak, tentu dibutuhkan suatu ornganisasi kerja yang sanggup mengatur acara yang satu dengan yang lainnya secara terpadu. Dengan organisasi kerja yang baik diharapkan akan menunjukkan hasil efisiensi yang tinggi dan sempurna waktu. Oleh alasannya itu pembentukan organisasi di dalam pekerjaan Teknik Sipil merupakan suatu keharusan. Nah..!! Mengapa harus ada “Managemen Konstruksi”…? Tentu supaya proyek yg dikerjakan sanggup selesai sesuai perencanaan, sempurna waktu, dan mendapat keuntungan.

Ada 2 bentuk organisasi yang dipakai ketika ini pada proyek konstruksi yaitu:
A. Organisasi Proyek Konvensional 
yaitu organisasi yang sudah lazim berlaku pada pelaksanaan proyek di lapangan. Dalam bentuk yang sederhana ada empat unsure yang terlibat yaitu:
1. Pemberi tugas/pemilik proyek,
2. Perencana,
3. Pengawas,
4. Kontraktor.

B. Organisasi Proyek Manajemen Konstruksi
yaitu organisasi yg dibuat untuk menangani proyek- proyek yang relatif besar, dan dalam proses pelaksanaannya melibatkan beberapa kontraktor. Adapun pengelompokan proyek ialah sebagai berikut :

1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung meliputi bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala rendah, menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek pemerintah (di Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/ pengelolaan DPU sub Dinas Cipta Karya.

2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real Estate)
Di sini proyek pembangunan perumahan/ pemukiman (real estate) dibedakan dengan proyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase pembangunannya serempak dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan kemudahan lainnya). Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah yang sangat sederhana hingga rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.

3. Proyek Konstruksi Teknik Sipil
Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya proyek yang masuk jenis ini ialah proyek- proyek yang bersifat infrastruktur menyerupai proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain- lain. Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi.

4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus menyerupai untuk kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian/ teknologi yang spesifik.

Untuk sanggup melakukan proyek- proyek ini, tenu butuh koordinasi yang baik


Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar

Posting Komentar