Indonesia yakni negara yang dilalui 2 jalur seismik. Hal ini menjadikan gempa bumi sering terjadi di negara ini. Bagi seorang insinyur teknik sipil khususnya struktur, beban gempa menjadi aspek penting yang perlu diperhitungkan dalam mendesain bangunan terutama dari segi struktural. Ada 2 pendekatan yang dipakai untuk memperhitungkan beban lateral (gempa bumi) yang bekerja pada suatu struktur, yaitu analisis secara statik ekivalen dan analisis dinamik (respon spektra atau time history).
Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok dipakai untuk analisis struktur yang tidak beraturan terhadap efek gempa rencana. Mengingat gerakan tanah akhir gempa di suatu lokasi sulit diperkirakan dengan tepat, maka sebagai input gempa sanggup didekati dengan gerakan tanah yang disimulasikan. Dalam analisis ini dipakai hasil rekaman akselerogram gempa sebagai input data percepatan gerakan tanah akhir gempa. Rekaman gerakan tanah akhir gempa diambil dari akselerogram gempa El-Centro N-S yang terjadi di Imperial Valley, California pada tanggal 15 Mei 1940. Input data akselerogram gempa El-Centro ke dalam ETABS sanggup dilakukan dengan beberapa cara.
Kali ini saya mendapat ilmu gres dari Mas Andre Puja, seorang Mahasiswa ITB (Indonesia) yang sedang melanjutkan kuliah S2 Structural Engineering di National Cheng Kung University, Taiwan. Ada 2 cara untuk menganalisis beban lateral time history dengan memakai software SAP2000 atau ETABS yaitu:
CARA 1.
Pilih Define- Time History Function- Function from File. Kemudian Browse di My Computer/ C/ Program Files/ Computer and Structures/ ETABS/ Time History Function/ Elcentro. Untuk lebih jelasnya sanggup lihat screen shoot berikut ini :
Gambar 1. Time History Function Definition dengan ETABS
CARA 2.
Download recorded accelerograms dari the PEER database. Kemudian upload accelerogram yang telah didownload ke SAP2000 atau ETABS
Salah satu intitusi yang berjulukan “The Pacific Earthquake Engineering Research (PEER)”, yang berpusat di University of California at Berkeley, memiliki data lebih dari 10,000 rekaman strong ground motion yang terdiri dari 173 data gempa yang berbeda yang sanggup diakses publik secara online. Alamat websitenya ada di : http://peer.berkeley.edu/ dan keseluruhan database ini sanggup dicari di alamat: http://peer.berkeley.edu/nga/
Sebagai contoh, contohnya kita ingin mendownload accelerogram recorded Gempa Imperial Valley 1940 earthquake. Silakan ikuti langkah menyerupai pada gambar berikut :
1. Klik situsnya di http://peer.berkeley.edu/nga/search.html
Gambar 2. Tampilan Menu Search Ground Motion Records
2. Pada sajian Search Ground Motion Records kita sanggup menentukan lokasi mana yang akan kita cari data Gempanya. Saat event telah terpilih di top drop-down list, kita pilih sajian Display Results. Ganti "On Map" dengan "In Table”. Lalu SEARCH. Lalu akan muncul Data Gempa menyerupai di bawah ini :
Gambar 3. Data Gempa yang Ada di PEER
Dengan meng-klik data yang diinginkan dalam hal ini NGA0006, halaman gres akan muncul dengan beberapa gosip terkait gempa tersebut. Apabila kita me-scroll down, links menuju 3 komponen dari accelerogram (180°, 270° and vertical) akan muncul.
Gambar 4. Tampilan Records Number Gempa yang Dicari
Dengan right-click pada satu dari link tersebut (misal komponen pertama horizontal ditandai dengan IMPVALL/I-ELC180), halaman gres berupa kumpulan data angka- angka akan terbuka yang berisi time history of the ground acceleration yang dipilih. Seperti berikut ini :
4 baris pertama data di atas yakni berupa keterangan mengenai gempa tersebut, yaitu:
- Location: “Imperial Valley”
- Date: 19th May 1940
- Time: 4:39am
- Station: “El Centro Array #9”
- Direction: Horizontal, 180°
- Units of acceleration: g= 9.81 m/s2 (acceleration of gravity)
- Number of time instants: 4,000
- Sampling time: Δt= 0.01 s (f= 100 Hz)
Kemudian simpan (save) atau copy paste data accelerogram recorded tersebut dalam di notepad dengan format (.txt). Seperti gambar di bawah ini :
Gambar 5. Simpan ke Format (.txt)
Setelah kita menyimpan data tersebut, gres sanggup gunakan ke SAP atau ETABS dengan cara pilih Define- Time History Function- Function from File. Kemudian Browse di My Computer/ C/ Program Files/ Computer and Structures/ ETABS/ Time History Function/ Imperial Valley.
Dalam analisis ini redaman struktur (dumping) yang harus diperhitungkan sanggup dianggap 5% dari redaman kritisnya. Faktor skala yang dipakai = G x I/R. Dimana :
Untuk memasukkan beban gempa time history ke dalam SAP atau ETABS maka harus didefinisikan terlebih dahulu ke dalam Time History Case. Mengingat akselerogram tersebut terjadi selama 10 detik, maka dengan interval waktu 0,1 detik, jumlah output step-nya menjadi = 10/0,1 = 100. Data-data tersebut diinputkan ke dalam ETABS untuk gempa Time History arah X dan Y menyerupai Gambar 6 dan 7.
Setelah input data kita masukkan. Kemudian kita Run.
Contoh gaya geser dan momen yang terjadi sebab Gempa Dinamik dengan time history sanggup dilihat di bawah ini.
-
Dalam analisis ini redaman struktur (dumping) yang harus diperhitungkan sanggup dianggap 5% dari redaman kritisnya. Faktor skala yang dipakai = G x I/R. Dimana :
- G yakni percepatan gravitasi ( 9,81 m/s²)
- I yakni faktor keutamaan gedung
- R yakni faktor reduksi gempa (dalam kasus ini memakai daktalitas parsial R= 4)
Untuk memasukkan beban gempa time history ke dalam SAP atau ETABS maka harus didefinisikan terlebih dahulu ke dalam Time History Case. Mengingat akselerogram tersebut terjadi selama 10 detik, maka dengan interval waktu 0,1 detik, jumlah output step-nya menjadi = 10/0,1 = 100. Data-data tersebut diinputkan ke dalam ETABS untuk gempa Time History arah X dan Y menyerupai Gambar 6 dan 7.
Gambar 6. Time History Case Data untuk arah X
Gambar 7. Time History Case Data untuk arah X
Contoh gaya geser dan momen yang terjadi sebab Gempa Dinamik dengan time history sanggup dilihat di bawah ini.
Gambar 8. Gaya Geser (shear) Arah X yang terjadi sebab Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai
Gambar 9. Gaya Geser (shear) Arah Y yang terjadi sebab Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai
Gambar 10. Momen Arah X yang terjadi sebab Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai
Gambar 11. Momen Arah Y yang terjadi sebab Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai
Untuk detail perencanaan struktur gedung dengan analisis Gempa Dinamik Time history sanggup mendapat Buku Kami disini.
----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Muhammad Miftakhur Riza
-
0 komentar
Posting Komentar